Menu
Lima Prediksi Teknologi Bisnis Yang Perlu Diketahui di 2023

Perekonomian dunia diprediksi akan mengalami resesi tahun ini. Bank Dunia dalam laporannya yang berjudul “Is a Global Recession Imminent?” memprediksi kemungkinan terjadinya resesi ekonomi global pada 2023. Meskipun resesi bukanlah kesimpulan awal, sekitar 74% CEO mengharapkan kondisi ekonomi memburuk dapat selesai dalam jangka pendek.

Adanya transformasi digital sangat penting untuk mengendalikan pertumbuhan turbulensi ekonomi bisnis yang sedang terjadi saat ini. Berikut lima IT investasi prediksi menuju ke 2023.

1. Organisasi yang mempertahankan transformasi investasi digital akan lebih unggul ketimbang yang tidak melakukannya

Menurut pendapat SVP Global Influencer Strategy dari Salesforce, Ed Thompson, tantangan besar bagi 2023 adalah adalah untuk tidak terlalu mengandalkan penghematan biaya dan efisiensi serta risiko kehilangan keuntungan pada perbaikan ekonomi berikutnya.

"Pada masa kesulitan ekonomi, tekanan untuk melakukan pengurangan dan memberikan penghematan efisiensi serta perbaikan produktivitas sangat besar. Akan tetapi, bukti kemerosotan ekonomi tahun 2008-2009 dan 2020 dari perusahaan konsultan manajemen McKinsey dan Bain menyatakan bahwa hanya mencari penghematan efisiensi selama kondisi ekonomi yang sulit adalah tindakan yang berisiko: kira-kira hanya satu dari 10 perusahaan yang berhasil mengatasi rekan-rekan selama masa krisis dan dalam pemulihan berikutnya.” Jelas Ed.

2. Investasi dalam otomatisasi akan melonjak ketika perusahaan ingin melakukan lebih banyak hal dengan usaha yang minimal

Otomatisasi adalah tentang menciptakan cara-cara kerja yang dapat menghemat waktu sembari terus mendorong pertumbuhan yang efisien, dan hanya melakukan lebih banyak hal dengan usaha yang lebih sedikit. “Pada tahun 2023, kita akan melihat lonjakan dalam pengeluaran otomatisasi. Semua orang ingin pekerjaan mereka di-otomasi, sementara itu kita berada dalam situasi ekonomi di mana bisnis harus memprioritaskan efisiensi biaya.” Ujar Brent Hayward, CEO MuleSoft.

3. Memperkenalkan keintiman bisnis akan memberikan nilai bisnis dan meningkatkan kesempatan CIO mendapat posisi yang lebih baik

“Para CIO dapat meningkatkan relevansi dan kemampuan mereka untuk menyampaikan nilai bisnis dengan membawa serangkaian keterampilan dan proses pengoperasian yang baru untuk mendapatkan pengalaman di luar zona nyaman selama berada pada lingkungan bisnis yang sangat berbeda.” Terang Juan Perez, CIO & EVP, Salesforce.

Hal ini bisa dimulai dengan benar-benar memahami kebutuhan bisnis yang lebih luas — apa saja yang menjadi prioritas, kesulitan yang dihadapi, proses, investasi, dan yang paling penting, teknologi yang dihadapi rekan-rekan mereka. Ini disebut keintiman bisnis, dan itu adalah kunci untuk memahami dengan lebih baik prioritas strategis mitra bisnis di seluruh penjualan, pelayanan, pemasaran, perdagangan, IT, HR, keuangan, dan tim lainnya.

4. “Darwinisme Digital” akan diperlukan untuk tetap kompetitif

Beberapa perusahaan akan mengurangi palka dan memotong biaya. Meski begitu, pasar akan terus berkembang. Pelanggan akan terus berbelanja, membuat keputusan, belajar serta melatih perilaku baru, dan memperoleh kompetensi digital yang baru. Persaingan di pasar ini lah yang menjadi masalah 'Darwinisme Digital'.

Brian Solis, Vice President Global Innovation Evangelist dari Salesforce mengatakan bahwa untuk bertahan hidup dan berkembang, bisnis harus beradaptasi dengan kecepatan dimana teknologi mempengaruhi bagaimana masyarakat dan teknologi berkembang. “Dan untuk melakukan ini, bisnis perlu lebih berani dan lebih bijaksana dari rekan-rekan mereka. Perusahaan pintar akan mengalokasikan sumber daya untuk membangun bisnis masa depan, saat ini.” Lanjut Brian.

5. Composability akan mendorong inovasi dan ketangkasan bisnis

“Meskipun permintaan atas tim IT meningkat, sumber daya tetap dibatasi, sehingga organisasi akan membutuhkan cara untuk melakukan lebih banyak dengan apa yang sudah mereka miliki. Pada tahun 2023, akan ada fokus baru dalam menggunakan composable digital strategy untuk memenuhi kebutuhan: menciptakan kemampuan bisnis yang dapat digunakan ulang untuk mendorong efisiensi, kelincahan, dan opsionalitas skala.” — Matt McLarty, Global CTO, MuleSoft

Sumber: www.briansolis.com